#spaceads {margin:0px;padding:0px;text-align:center} #spaceads img {margin:2px 2px;text-align:center;-webkit-border-radius: 5px;-moz-border-radius: 5px;border-radius: 5px;-webkit-box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;-moz-box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;} #bukarahasiaads img:hover {-moz-opacity: 0.7;opacity: 0.7;filter:alpha(opacity=70);}

Jumat, 03 Desember 2010

MONARKI DAN JOGJA…

Belum lagi usai menuntaskan permasalahan yang ditimbulkan akibat merapi, Jogja sudah diobok-obok dengan masalah Monarki. Masalah yang sempat membuat heboh pare elit, tapi hanyut bersama lahar dingin merapi, dan kini kembali muncul.
Sepertinya masih banyak pekerjaan yang lebih besar deh.. dari pada sekedar ngurusin masalan monarki yang nyata-nyata jogja adalah daerah yang memiliki keistimewaan.
Mestinya akan lebih baik pemerintah lebih ngurusin pengungsi merapi yang sampai saat ini gak jelas juntrungnya. Banyak yang kehilangan tempat tinggal, harta benda bahkan nyawa.

Atau ngurusin kasus Gayus yang bikin seluruh rakyat Indonesia geregetan seperti lagunya Sherina. Ini malah ngurusin Gubernur Jogja yang jelas-jelas didukung penuh oleh rakyatnya, sampai-sampai warga akan ancam memboikot Pemilukada DIY.
Seorang pemimpin yang baik dimata rakyatnya adalah pemimpin yang didukung penuh oleh rakyatnya, gak penting dan gak pedui berapa lama sang pemimpin menjabat. Yang penting wialayahnya aman, tentram, dan mementingkan kebutuhan rakyatnya. Dari pada seorang pemimpin yang terpilih karna kekuatan money politik.

Untuk itu saya saranan kepada pemerintah, lebih baik deh tuntaskan dulu kasusnya Gayus, atau jangan-jangan isu monarki sengaja dihembuskan untuk mengalihkan perhatian public dari masalah Gayus yang banyakmelibatkan orang-orang penting di Negeri ini. Seperti kebanyakan kasus besar lainya yang gak pernah ber ujung…

Jangan sampai deh….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar